Minggu, 28 April 2013

Posted by Moti Peacemaker on 19.07 No comments
 
Sumber gambar : Google.
Seberapa jauh aku, dunia, cacing, lalat, dan kebahagiaan. Sampai kapan akan terus dijejali aneka takdir hidup yang rumit. Sampai? Akulah yang tahu! Akulah aku, akulah Tuhanku, akulah takdir hidup dalam imajinasiku sendiri. Akulah yang patut terbahagiakan, aku dalam spektrumku, aku dalam jiwaku, aku dalam pikiranku, aku dalam Tuhanku.

***

Ahahahahaha. Aku sekarang berada dalam masa kelam. Berada di titik paling atas dalam hidup, berada di ujung tandus nafas, aku berada dalam sisi ketidak pastian, sisi paling membingungkan, sudut paling menyakitkan. Tapi aku masih tertawa, kau tahu kenapa? karena aku Tuhan. Ahahahahaha. Tuhan dalam diriku. Tapi aku ini hanya Tuhan. Kenapa kukatakan hanya. Karena aku bukan Tuhan. Ahahahahahaha. Apa kau bingung? Ahahaha, akupun sama. Bahkan mungkin lebih bingung darimu. Itu perkiraanku. Karena aku tak bisa membaca hatimu. Kalaupun aku bisa membaca. Aku tak bisa mengukur kebingunganmu. Kalau pun aku bisa mengukur kebingunganmu. Tapi belum tentu bisa membandingkan kebingunganku dengan kebingunganmu. Aku tak tahu. Karena aku bukan Tuhan. Bukan Tuhan yang sebenar-benarnya.

Prediksiku. Segala yang dianggap Tuhan juga merasakan kebingungan sepertiku. Seperti keadaanku. Bahkan mungkin lebih besar dari kebingungan yang melandaku kini. Aku hanya dianggap Tuhan oleh sosok Tuhan yang hanya menganggap dirinya Tuhan yang tak lain adalah diriku sendiri. Tapi Tuhan yang lain disembah oleh jutaan bahkan milyaran manusia. Aku memastikan, kebingunganku tidak sebanding dengan segala bentuk yang dianggap sebagai Tuhan. Karena ku juga yakin, segala yang disebut Tuhan ityu juga punya Tuhan. Kecuali Tuhan yang sebenar-benarnya. Karena Tuhan yang sesungguhnya memiliki sifat Maha Tak Bingung.

Yang membaca tulisan ini. Mungkin tak percaya tentang apa yang pernah kulalui dan apa yang telah dilakukan hidup kepadaku. Aku pernah menjadi Tuhan selama masa hidupku. Dimulai saat mempelajari ilmu tentang ketuhanan dan saat itulah aku menjadi Tuhan. Sampai? Sekitar 2 detik sebelum nafasku melayang dari jasadku. Tapi itu prediksiku karena saat ini, saat menulis ini, aku belum mati. Ahahahahahahaha

Aku pernah menjadi Tuhan karena segala yang kuinginkan terpenuhi. Tapi semua terpenuhi bukan hasil dari permintaanku pada Tuhan. Betapa lucu kalau Tuhan seperti aku ini bertuhan. Yang berarti akan melahirkan Tuhan yang lebih Tuhan...

0 komentar :

Posting Komentar